Paling tidak buku ini mengandung tiga informasi penting yaitu (a) setting penelitian dengan objek Tafsir Al Mishbah dengan penulisnya yaitu Prof. Dr. Quraish Shihab, (b) analisis teoritis tafsir maudhu’i tentang toleransi yang terkandung dalam Tafsir Al Mishbah serta (c) analisis praktis Gerakan Islam di Indonesia dengan konteks Gerakan Islam di Tasikmalaya sebagai sebuah contoh kontekstual di dalamnya. Ketiga kajian ini secara sistematis dijelaskan baik secara teori yang ditulis oleh penulis Tafsir Al Misbah maupun secara praktis yang dilakukan sebagai penelitian lapangan.
Pun demikian, hasil penelitian menunjukan bahwa konstruksi ayat toleransi dibangun oleh konsep-konsep dasar memiliki landasan Qur’ani, yakni (1) membangun komitmen teologis sebagai prinsip dasar tauhid; (2) meyakini Islam sebagai dinullah; (3) Agama Islam sebagai rahmat (4) membangun ummatan washatan berbasis tauhid; (5) Toleransi berkaraker Rabbani. Sedangkan ayat-ayat toleransi yang memiliki corak dan konteks keindonesiaan diformulasikan melalui konsep-konsep: (1) Modal dasar toleransi (2) Toleransi dalam interaksi sosialantar sesama muslim (3) Toleransi dalam interaksi sosial muslim dan nonmuslim, yaitu (a) Toleransi terhadap Ahl al-Kitab, dan (b) Toleransi terhadap Kaum Musyrikin (c) Larangan menghina Tuhan-tuhan non-Muslim (d) Batas Toleransi terhadap non-Muslim (4) Mengajak tanpa memaksa (5) Konsep perang. Bangunan tafsir ayat-ayat toleransi di atas cukup relevan dengan konteks keindonesiaan karena Indonesia memiliki ciri-ciri masyarakat yang pluralistik yang menuntut sikap toleransi masyarakatnya.
Dari kajian penelitian ini tentu pembaca akan mendapatkan banyak informasi akurat tentang bagaimana Quran dibedah secara sistematik oleh penulis. Sehingga, buku ini sangat cocok untuk pelajar ataupun guru/dosen yang tertarik tentang kajian Quran dan keislaman.
Ulasan
Belum ada ulasan.