Informasi

Profil BWI Kota Tasikmalaya

COMPANY PROFILE  BADAN WAKAF INDONESIA PERWAKILAN KOTA TASIKMALAYA “Menata Asset Umat, Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat”  Alamat I: Seksi Zakat dan Wakaf Kantor Kementerian Agama Kota Tasikmalaya Jl. Ahmad Yani, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Alamat II: kantor BWI Kota Tasikmalaya Masjid Agung Kota Tasikmalaya Lt II Jl. Masjid Agung No I Kota Tasikmalaya.  Untuk Informasi lebih lanjut kunjungi https://bit.ly/BWI_KotaTasikmalaya HP/WA : +62 852 2377 7150 HP/WA : +62 821-1723-1912    COMPANY PROFILE  BADAN WAKAF INDONESIA PERWAKILAN KOTA TASIKMALAYA  TENTANG KAMI BADAN WAKAF INDONESIA PERWAKILAN KOTA TASIKMALAYA atau disingkat BWI Kota Tasikmalaya adalah Lembaga Pemerintah Non Struktural sebagai badan yang bertanggung jawab...

Continue Reading →

Sate Madura

Entahlah, stigma ini kadung melekat. Sate, ya Madura. Dodol, ya Garut. Moci, ya Sukabumi. Tauco, ya Cianjur. Tapi, taukah marebot dan aktivis masjid itu selalu mayoritas berasal kalau tak Madura ya Tasik. Maklum, orang Madura itu tradisi Islamnya kental orang Tasik itu pasti bersentuhan dengan dunia pesantren. Madura dan Tasik itu orangnya senang ngurusi masjid walau orang Madura ada stigma negatifnya. Kalau jembatan runtuh biasanya mur atau bautnya dicolong orang Madura karena mereka spesialis besi rongsokan. Seandainya ada bangunan beton orang Madura suka bisa prediksi berapa banyak besi yang bisa dikilo. Terkait sate, bagi saya ini makanan sultan. Sejak saya...

Continue Reading →

Kopiah

Kaum santri identik dengan kopiah. Biasanya pakai songkok karena terlihat nasonalis juga merakyat. Kopiah berwarna putih terkesan "angkuh" karena hajinya atau elitis karena beda dengan hitamnya songkok. Walau tak bisa dipukul rata. Tergantung sudut pandang dan bagaimana orang memahami alasannya. Seperti alasan saya memakai kopiah putih, ya karena simpel, gampang, ringan dan banyak cadangan. Songkok berat dan jika saya berpikir terasa cepat panas. AC-nya terbatas. Lagian, kopiah putih saya tergelatak di banyak tempat di rumah. Alasan utamanya juga sih ingin membahagiakan istri. Katanya: "Kalau pakai kopiah hitam, abi terlihat tua!" Ya, sudah. Saya punya cerita tentang kopiah. Walau hidup saya...

Continue Reading →

Kokoro Manggih Mulud

Artinya bahwa orang sangat antusias saat acara peringatan Maulid Nabi karena banyak makanan dibagikan. Pun begitu saya. Saat kecil, saya memang tinggal di pondok. Orang tua jauh di Bandung. Saya dititipkan di kakek nenek tapi untuk tidur dan semua peralatan hidup harus di kobong. Hanya makan di rumah. Nyuci, tidur, sekolah mesti sendiri. Ayah memberi satu dipan kecil serta kasurnya setelah tahu bahwa bertahun-tahun saya tidur di atas ranjang terbuat dari bambu dengan tikar andong di atasnya. Saat itu lumayan keren karena kebanyakan, banyak santri tidur di lantai dengan tikar sebagai alasnya. Karpet itu barang mahal sekali. Itu gambaran sebegitu...

Continue Reading →

Bus Cinta

Sejak memutuskan untuk kuliah, saya mulai berkenalan dengan bus ini. Saya panggil "bus cinta". Alasannya karena bus ini punya trayek "Cineam-Tasik" yang jika diakronimkan jadi "Cinta". Sebetulnya, setelah menikah saya pun memiliki bus cinta lain, yakni bus Cirebon-Tasik yang sama berakronim Cinta. Sama-sama mikrobus, tanpa AC, duduknya sempit banget buat lutut pegal dan yang pasti muleuk karena penumpang perokok suka tak tepo seliro. Awal kuliah tahun 2000an saya mesti naik dua moda transportasi. Satu, angkot yang bayarnya Rp. 500. Kedua bis ini yang dulu sama ongkosnya Rp. 500. Saya kadang suka nakal, suka bayar ongkos Rp. 300, saya bilang kan...

Continue Reading →

Sempak dan Kekonyolan Saya

Saya punya kisah konyol tentang "sempak" atau celana dalam (CD). Dulu, ayah pingin saya jadi tentara. Maklum, ABRI saat itu punya  posisi strategis di republik ini. Dwifungsi mungkin membuat ayah berpandangan bahwa jadi tentara adalah pilihan terbaik untuk anaknya. Lantas, sebagai anak berbakti sekaligus santri yang taat terhadap kitab kuning, saya mendaftar. Sebenarnya saya tak berkenan karena memang bukan passion saya. Sebagai persiapan, saya melakukan latihan. Setiap jumat siang saya berlari dan berusaha meningkatkan berat badan. Saat itu, badan saya cungkring 40 kg. Kalau tinggi sudah cukup tapi badan saya sangat kurus dan cenderung kurang gizi. Itu pula yang buat...

Continue Reading →